Friday, April 1, 2016

Pakar Ini Bilang Melewatkan Sarapan Tak Berdampak pada Berat Badan

Pakar Ini Bilang Melewatkan Sarapan Tak Berdampak pada Berat BadanSarapan selalu dipromosikan sebagai kebiasaan makan yang sehat. Bahkan ada yang mengatakan melewatkan sarapan akan memicu kenaikan berat badan.

Namun gagasan ini ditolak oleh ahli gizi dari University of Bath, Inggris, Dr James Betts. Pertama, ia beranggapan bahwa manfaat sarapan tidak sepenuhnya teruji sepenuhnya.

"Meskipun kedengarannya logis, dasar dari manfaat sarapan hanya didapat dari hasil observasi tetapi tidak pernah benar-benar teruji," katanya.

Betts mengaku sudah membuktikannya sendiri. Ia membandingkan dua kelompok partisipan; yang satu diminta sarapan sebanyak 700 kalori atau lebih, dan satunya lagi hanya minum air putih hingga makan siang.

Mereka yang melewatkan sarapan memang mengonsumsi lebih banyak asupan saat makan siang, tetapi besarnya tidak sampai 700 kalori.

Di sisi lain, melewatkan sarapan tidak terbukti berpengaruh pada jumlah lemak, apalagi membuat seseorang mengalami kenaikan berat badan.

"Rata-rata karena dokter melihat pasiennya yang kelebihan berat badan melewatkan sarapan, jadi mereka mengira ini ada kaitannya," lanjutnya seperti dilaporkan Telegraph.

Baca jugaCerita Mona Ratuliu Saat sang Anak Kapok Melewatkan Sarapan 

Dalam riset sebelumnya, Betts justru mengungkapkan sarapan dapat membantu membakar lebih banyak kalori dalam tubuh. Keinginan ngemilnya juga berkurang.

Hasil lainnya menunjukkan bahwa mereka justru mengeluarkan lebih banyak energi, yakni sekitar 442 kalori. Selain itu, mereka yang makan sarapan juga memiliki kontrol gula darah yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak sarapan.

Baca jugaMau Turunkan Berat Badan, Kuncinya Ada di Telinga 

Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof Dr Ir Hardinsyah, MS, lapar lebih cepat atau keinginan untuk makan lebih banyak selepas sarapan bisa terjadi karena sejumlah faktor, di antaranya karena jumlah sarapan yang terlalu sedikit atau asupan saat sarapan yang kurang serat.

Sebab serat dicerna lebih lambat sehingga membuat seseorang merasa kenyang lebih lama. "Orang yang sarapannya sedikit bisa jadi karena makan malamnya terlalu besar sebelum tidur. Ini biasanya menimbulkan efek kenyang di pagi hari," jelas Prof Hardin beberapa waktu lalu.(lll/up)

No comments:

Post a Comment