Saturday, April 2, 2016

Hewan paling berbulu sedunia

Berang-berangDi bagian terdingin di dunia, menjaga kehangatan tubuh sangat penting untuk kelangsungan hidup.
Salah satu caranya adalah memiliki lapisan lemak yang tebal di bawah kulit Anda.
Tapi siapa pun yang melihat anjing laut di pantai tahu bahwa lemak memiliki kelemahan.
Untuk tetap hangat dan lincah, memiliki lemak yang banyak bukan solusi yang benar-benar tepat.
Rubah Kutub Utara dapat bertahan di musim dingin di kutub dan bertahan hidup dalam waktu lama di bawah -20°C, berkat beberapa kemampuan adaptasi yang luar biasa.
Salah satu ciri khasnya yang paling menonjol adalah tubuhnya yang berbulu, yang berubah warna dari coklat menjadi putih dan tumbuh lagi untuk musim dingin yang paling suram.
Di daerah-daerah tertentu panjang bulunya dapat menjadi dua kali lipat, di bagian bawah tubuh pun terdapat bulu yang lebih panjang, membantu melindungi rubah dari tanah yang dingin ketika dia duduk atau berbaring dan bahkan telapak kakinya pun berbulu.
Ketika rubah membaringkan dirinya sedemikian rupa sehingga menjadi seperti bola, dengan hidung menyelip di bawah ekornya, hanya bulu yang paling tebal yang akan terkena tanah yang dingin.
rubahImage copyrightAFP
Image captionRubah Kutub Utara memiliki bulu setebal 45-60mm.
"Bulu rubah Kutub Utara tebalnya sekitar 45-60mm, tapi menawarkan kehangatan yang luar biasa dibandingkan dengan panjangnya," kata Stephen Midgley dari Pusat Rubah Kutub Utara di Súðavík, Islandia.
"Secara umum rubah Kutub Utara dapat mentolerir suhu yang sangat rendah hingga -70°C. Sangat mengejutkan betapa tipisnya bulu-bulu tersebut ketika dilihat dan semua bulu menutupi tubuh rubah-rubah tersebut."
Alasan bulu-bulu itu dapat melindungi rubah dari cuaca dingin ekstrem, meski tebalnya hanya beberapa inci, terletak pada strukturnya.
Di bawah bulu-bulu panjang di luar ada bulu-bulu yang lembut, lapisan padat yang menyumbang 70% dari bulu tersebut.
Hal ini membuat adanya lapisan udara di kulit. Air adalah penahan dingin yang baik karena tidak terlalu padat, sehingga hawa panas dapat bergerak melalui air secara perlahan-lahan.

Berbagai jenis bulu

Penjelajah umumnya menggunakan jaket tebal untuk mengatasi cuaca dingin, yang terbuat dari bulu angsa atau serat buatan yang menyerupai bulu angsa.
Sementara itu, lembu jantan asli dari Greenland atau juga biasa disebut Tanah Hijau dan kutub Kanada memiliki bulu yang berbeda.
Bulunya dikenal sebagai qiviut. Seperti halnya rubah Kutub Utara, bulu tersebut tumbuh untuk musim dingin dan rontok saat suhu hangat di musim semi.
Seekor lembu jantan dewasa dapat kehilangan 3,5kg bulu, yang dapat dijadikan wol terhangat di dunia.
Bulu yang panjang bisa mencapai tanah pada hewan yang lebih tua, yang berarti jubah yang mereka miliki dapat berupa lebih dari 1meter.
Namun, anggapan bahwa mereka adalah hewan dengan bulu paling tebal di Bumi ini tidak akan disetujui sebagian besar orang. Pertama, kita harus menyetujui apa sesungguhnya definisi bulu.

Definisi bulu

Meski Anda mengagumi fenomena jenggot hipster, Anda mungkin tidak menganggap diri Anda berbulu.
Demikian juga, Anda tidak akan menggambarkan domba sebagai berbulu.
Namun bulu, rambut dan wol secara kimiawi adalah hal yang sama: protein berserat yang dikenal sebagai keratin yang digunakan hewan untuk membuat pena bulu, kuku dan tanduk.
Bahasa manusialah yang membuat adanya perbedaan antara kedua hal ini.
Pendapat umum mengatakan bahwa bulu itu lembut, tebal dan relatif pendek.
Wol sama padatnya tapi setiap helai lebih tipis dan tumbuh lebih panjang.
Sementara itu, rambut cenderung tumbuh lebih jarang dan kasar, serta dapat tumbuh lebih panjang lagi.
Pemegang rekor dunia saat ini untuk rambut terpanjang adalah Xie Qiuping dari China, yang rambutnya sepanjang 5,62m hampir sepanjang jerapah.
Apa pun Anda menyebutnya, semuanya tumbuh dari rongga khusus dalam kulit yang disebut folikel.
Makhluk yang paling berbulu memiliki banyak folikel atau rambut yang tumbuh banyak.
ChincillaImage copyrightGetty
Image captionBulu chinchilll kerap dianggap sebagai bulu terlembut di dunia.
Chinchilla adalah hewan pengerat yang hidup di ketinggian 3.000-5.000m di Pegunungan Andes di Amerika Selatan.
Untuk bertahan dalam kedinginan, mereka memiliki bulu yang sangat tebal.
Mereka mendapatkan ini dengan adanya lebih dari 50 bulu-bulu halus di setiap folikel. Bulu mereka dianggap sebagai bulu paling lembut di dunia.
Karena alasan ini, chinchilla menarik perhatian para pemburu.
Baik chinchilla berekor pendek dan berekor panjang dianggap terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam, akibat perburuan parah sejak abad ke-19.
Selain itu, berang-berang juga nyaris punah karena bulu mereka.
Pelindung tubuh mereka yang tebal secara khusus disesuaikan dengan gaya hidup mereka yang kerap di air.
Mereka juga memiliki dua lapisan bulu: lapisan dalam yang dilindungi oleh rambut anti-air. Hal ini berfungsi untuk mencegah kulit mereka terkena air dan luluh akibat panas.

Terancam punah

Kombinasi kehangatan dan tahan air membuat bulu berang-berang begitu dicari. Berang-berang di laut Pasifik utara diburu hingga mendekati kepunahan: hanya 2.000 yang tersisa di alam liar ketika perdagangan komersial bulu mereka dilarang pada tahun 1911.
Dalam sebuah makalah tahun 2010, para peneliti membandingkan kepadatan bulu dari berang-berang Eurasia dengan berang-berang laut.
Mereka menemukan bahwa berang-berang Eurasia memiliki bulu hingga 80.000 helai per centimeter persegi kulit, sementara berang-berang laut memiliki bulu sebanyak 140.000 rambut helai per centimeter persegi.
Sebagai perbandingan, rubah Kutub Utara dan chinchilla sama-sama memiliki 20.000 bulu per centimeter persegi, dan muskox hanya memiliki 420 bulu per centimeter persegi.
Jadi jelas, berang-berang laut adalah makhluk paling berbulu di bumi.
Mengapa berang-berang laut? Semuanya berhubungan dengan sejarah keluarga dan lingkungan.
berang-berangImage copyrightAFP
Image captionBerang-berang dulu diburu hingga menyebabkan hewan tersebut nyaris punah.
Semua mamalia laut tetap hangat karena adanya lapisan lemak di bawah kulit mereka, kecuali berang-berang laut.
Itu karena berang-berang laut berasal dari keluarga bernama Mustelidae, yang juga termasuk luwak, musang dan serigala.
Dibandingkan dengan mamalia laut lainnya, mereka tergolong pendatang baru dalam kehidupan di laut, jadi ketimbang menambah lapisan lemak, mereka menyelaraskan bulu mereka.
Hal ini memaksa mereka untuk menjaga bulu mereka dalam kondisi prima.
Kotoran dapat membahayakan bulu mereka yang tahan air, mempengaruhi baik suhu tubuh mereka dan daya apung.
Untuk memastikan bahwa hal ini tidak terjadi, berang-berang laut dewasa memelihara udara dan bulu halus pada anak berang-berang laut untuk menjaga agar bisa tetap mengapung.
Ketika para aktivis lingkungan mencoba untuk merehabilitasi dan menyelamatkan anak-anak berang-berang laut tersebut, mereka terpaksa mengambil alih pekerjaan ini.
Mereka menghabiskan berjam-jam dalam sehari untuk menyikat bulu-bulu para bayi hingga mereka siap untuk dilepas ke laut.

No comments:

Post a Comment