Friday, April 1, 2016

Cangkok organ dari pasien HIV berhasil dilakukan

(Ilustrasi) Johns Hopkins mengumumkan bahwa mereka berhasil untuk pertama kalinya melakukan transplantasi hati dari seorang donor positif HIV dan transplantasi ginjal dari donor yang sama. Operasi itu sudah terjadi beberapa pekan yang lalu.Terdiagnosis sebagai pasien HIV positif menghalangi seseorang untuk mendapatkan organ donor ataupun menjadi donor organ.
Kini, seperti diwartakan ABC News, harapan baru muncul setelah para dokter di Johns Hopkins mengumumkan bahwa mereka berhasil untuk pertama kalinya melakukan transplantasi hati dari seorang donor positif HIV dan transplantasi ginjal dari donor yang sama. Operasi itu sudah terjadi beberapa pekan yang lalu.
Para pasien penerima cangkok organ itu, namanya masih dirahasiakan, juga ada orang-orang yang positif mengidap HIV. Pasien yang menerima cangkok ginjal telah terjangkit HIV selama 30 tahun.
Dia menderita hipertensi dan masalah autoimune. Secara teratur dia melakukan dialisis agar bisa terus bertahan hidup. Dokter mengatakan pasien ini telah berada dalam daftar tunggu cangkok selama bertahun-tahun.
Sementara itu pasien yang menerima cangkok hati menderita hepatitis C dan sudah didiagnosis positif HIV lebih dari 25 tahun. Hepatitis C memang merusak hati dan pasien ini telah berada dalam daftar tunggu cangkok selama bertahun-tahun.
Kedua pasien itu kini dalam kondisi yang baik. Pasien penerima cangkok ginjal sudah pulang ke rumahnya. Dokter berencana untuk memulangkan pasien penerima cangkok hati dalam beberapa hari mendatang.
Sampai 2013, orang Amerika yang mengidap HIV tidak mungkin menjadi donor organ bagi orang lain. Orang dengan positif HIV memang bisa menerima cangkok dari orang lain dengan catatan orang itu harus bebas HIV.
Namun aturan itu berubah sejak adanya HIV Organ Policy Equality Act, atau HOPE Act. Dokter-dokter di Johns Hopkins telah berjuang bersama institusi lainnya untuk mendorong Kongres agar mengubah aturan itu.
Setelah aturan itu diundangkan, rumah sakit Johns Hopkins diperbolehkan melakukan cangkok organ dari dan ke pasien dengan positif HIV dengan catatan pemberi dan penerima haruslah orang yang posiitif HIV.
Studi mengenai donor organ di Afrika Selatan menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan transplantasi antara pasien positif HIV nyaris sama dengan tingkat keberhasilan transplantasi orang-orang yang tidak mengidap virus itu.
Namun beberapa penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicinememang menunjukkan bahwa untuk transplantasi hati, tingkat penolakan organ tiga kali lebih tinggi pada pasien-pasien positif HIV.
Dokter selama ini belum mengetahui apa penyebab tingginya tingkat penolakan organ itu. Namun, penelitian itu menyimpulkan bahwa transplantasi antara pasien-pasien positif HIV "yang dengan seksama dipilih" sebenarnya bisa dilakukan. Diperkirakan tingkat keberhasilan transplantasi pada pasien positif HIV akan mirip dengan transplantasi pada pasien berisiko tinggi tanpa infeksi virus itu.
Selama ini sudah ada banyak orang dengan positif HIV yang bersedia menjadi donor organ.Studi pada 2011 memprediksikan ada tambahan sekitar 500 sampai 600 orang yang potensial menjadi donor setiap tahun. Jumlah sebanyak itu bisa mendonorkan sekitar 1.000 organ tubuh kepada orang lain karena satu orang bisa mendonorkan lebih dari satu organ tubuhnya.
Dengan demikian, 122.000 orang yang ada dalam daftar tunggu, beberapa mengidap positif HIV, mendapat harapan untuk bisa bertahan hidup lebih lama karena ketersediaan organ.
Saat ini, hanya satu dari empat orang saja yang bisa mendapatkan cangkok organ. Orang dengan positif HIV yang membutuhkan transplantasi organ, menurut Dr. Dorry Segev dari Johns Hopkins University School of Medicine, saat ini lebih menderita karena mereka sekarat berada dalam daftar tunggu daripada orang yang negatif HIV.
Dalam dua tahun sejak HOPE Act diundangkan, National Institutes of Health telah bekerja sama dengan para ahli untuk menentukan kriteria dan perlindungan bagi dokter yang membutuhkan panduan bagaimana prosedur ini dijalankan karena terbatasnya riset ilmiah yang ada.
"Sebuah kehormatan besar untuk bisa menjadi bagian dari usaha ini," kata Dr. Christine Durand.
Sementara itu Segev mengatakan bahwa Johns Hopkins akan menyebarkan protokol transplantasi itu ke pusat transplantasi di seluruh Amerika Serikat.
Menurut data United Network for Organ Sharing, saat ini ada 100.419 orang di Amerika Serikat yang masuk dalam daftar tunggu cangkok ginjal dan 14.753 orang yang menunggu cangkok hati.

No comments:

Post a Comment