Monday, April 4, 2016

Makam Siyono Dibongkar, Pimpinan Muhammadiyah Temui Kapolri

Para pucuk Pimpinan Pengurus Pusat Muhammadiyah Jakarta mendatangi Mabes Polri untuk bertemu dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Selain bersilahturahmi, pertemuan ini juga untuk membicarakan masalah kematian Siyono, terduga teroris yang meninggal setelah ditangkap Densus 88 Mabes Polri.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan bahwa tugas Muhammadiyah memang cukup banyak, apalagi yang bersentuhan dengan Kepolisian. Dalam hal ini adalah keamanan masyarakat, yaitu pencegahan, perlindungan dan pengayoman masyakarat.

"Dalam konteks ini Muhammadiyah menyampaikan bahwa kami terbiasa menerima pengaduan dari masyarakat, termasuk yang terakhir dari keluarga Siyono. Sebagaimana juga untuk kasus-kasus lain, sampai soal cerai dan macam-macam juga datang," kata Haedar Nashir di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 4 April 2016.

Kemudian, dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai masalah yang harus ditangani terkait tewasnya Siyono karena berkelahi dengan anggota Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

"Kami juga sampaikan masalah yang menyangkut Siyono. Wilayah yang menyangkut pemberantasan terorisme yang jadi tugas Kepolisian itu tugas kepolisian, kami hormati," ujarnya.

Sementara itu, kata Haedar, tugas Muhammadiyah hanya sebatas tugas-tugas kemanusiaan, menyantuni orang yang mempunyai masalah dengan aspek advokasi. Tugas yang selama ini biasa dilakukan lembaga advokasi.
Pada Minggu, 3 April 2016, tim dokter forensik Muhammadiyah melakukan pembongkaran makam Siyono untuk melakukan autopsi guna mengungkap penyebab kematian pria asal Klaten, Jawa Tengah itu.
Ketua Tim Forensik Muhammadiyah dr. Gatot Suharto menyebutkan, terdapat bekas luka akibat pukulan benda tumpul di tubuh Siyono. Luka ini dialami saat Siyono masih hidup.
  • Hasyim Muzadi Apresiasi Muhammadiyah Ungkap Kematian Siyono

Bekas luka yang ditemukan di tubuh Siyono merupakan sisa bekas kekerasan dengan benda tumpul. Selain itu juga ditemukan patah tulang di tubuh Siyono. Hanya mengenai berapa jumlah luka persisnya, ia belum bisa menyebutkan.
Setelah dilakukan autopsi jenazah, selanjutnya tim dokter forensik Muhammadiyah akan melakukan pemeriksaan mikroskopis untuk memperkuat hasil dari pemeriksaan jenazah Siyono. Hasilnya akan keluar 10 hari lagi.

No comments:

Post a Comment