Wednesday, March 23, 2016

Dua Kali Dihantam Bom, “Bocah Sakti” Ini Tetap Lolos dari Maut

Bocah asal Utah, Amerika Serikat, ini benar-benar sakti.  Ia telah dua kali dihantam bom berdaya ledak tinggi, dengan situasi gawat darurat, tetapi ia tetap lolos meski menderita luka-luka.
Ledakan bom bunuh diri di Zaventem, Brussels, Belgia, Selasa (22/3/2016), merupakan peristiwa kedua yang mengancam nyawa Mason Wells (19). Peristiwa pertama terjadi pada tahun 2013 di Boston, AS.
Bekas luka lama masih tampak di tubuhnya. Namun, ia kembali terluka akibat ledakan bom di Zaventem. Kali ini ia menderita luka bakar. Kepala terluka akibat pecahan bom dan otot archilles putus.
Ledakan di Brussels menewaskan total 34 orang. Di antaranya, 14 korban tewas akibat bom di bandara, tempat Wells berada saat itu. Dua puluh orang lagi tewas oleh bom di stasiun metro Maalbeek.
Wells sekali lagi menempatkan dirinya di tengah serangan besar. Ia berdiri hanya selangkah dari bom yang meledak di bandara. Namun, ia selamat meski terluka cukup parah di sekujur tubuhnya.
Tiga tahun yang lalu, Wells dan ayahnya merasakan tanah di mana mereka berpijak berguncang hebat. Saat itu, April 2013, bom meledak di tengah ajang lari marathon di Boston, tidak jauh dari tempat ia dan ibunya menonton. Ia bersama keluarganya selamat.
“Mudah-mudahan dia menjalankan hidup dengan umur panjang dan sudah kami lalui," kata Chad Wells tentang anak tertuanya itu dari lima anak-anaknya.
"Saya pikir (kejadian) itu akan membuat dia menjadi orang yang kuat. Mungkin pengalaman yang ada di Boston membantunya melewati pengalaman ini," tambah ayahnya.
Remaja tamatan sekolah tinggi sepak bola Amerika dan pemain lacrosse itu masih memiliki empat bulan tersisa untuk misi Gereja Mormon.
Wells juga berencana mengambil kuliah pada bidang rekayasa di  Universitas Utah selama musim gugur mendatang.
Remaja laki-laki itu juga ingin mengajukan permohonan kembali ke Akademi Angkatan Laut setelah sempat nganggur selepas dari sekolah tinggi sepak bola Amerika. 

No comments:

Post a Comment