Monday, March 28, 2016

Ormas Keagamaan Perempuan Diterjunkan Cari Pasien TB-HIV

Jumlah kasus orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang menderita tuberkulosis terus meningkat. Angka TB pada ODHA 40 kali lebih tinggi dibanding pada orang yang tidak terinfeksi HIV.

Virus HIV menyebabkan sel darah putih (limfosit) yang berfungsi melindungi tubuh, berkurang banyak sehingga kuman Mycobacterium tuberculosis penyebab TB mudah masuk ke tubuh orang dengan HIV.
Selain itu, kuman TB juga merangsang virus HIV lebih cepat menggandakan diri dan memperburuk infeksi HIV. Tak heran jika angka kematian ODHA yang mengidap TB empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan ODHA tanpa TB.
Salah satu upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang untuk menekan penyebaran TB-HIV adalah membentuk kader TB-HIV Care dengan menggandeng dua ormas keagamaan perempuan, yaitu Aisyiah (Muhammadiyah) dan Muslimat (Nahdlatul Ulama).
Para kader tersebut mendapat pelatihan mengenai penyakit TB-HIV. "Tugas kader tidak lain adalah mencari suspect, dalam setahun ditarget bisa menemukan 700 suspect TB," kata Kepala Sub-Sub Recipient TB Kabupaten Semarang, Dr Ida Zahara Adibah MSi dalam siaran pers-nya, Senin (28/3/2016).
Ida mengatakan, program ini diterapkan untuk semua kalangan baik muslim maupun non muslim. Selain pelatihan kepada kader ormas perempuan, telah direncakanan kegiatan serupa khusus bagi para ulama dan tokoh agama.
"Dari hasil uji klinis, orang yang terkena TB belum tentu kena HIV. Hanya saja jika terkena HIV pasti kena TB. Maka tugas kader untuk meminimalkan penyebarannya dengan mengenali suspect untuk segera mendapatkan penanganan," ujar Ida.

No comments:

Post a Comment